Rahasia Waze Google Dongeng Pengusaha Asal Israel

Rahasia Waze Google Dongeng Pengusaha Asal Israel

,

Profil Pengusaha Uri Levine


 
Bayangkan kita hidup dalam situasi tanpa macet. Inilah diam-diam Waze Google yang mempunyai tujuan itu. Tepatnya di tahun 2012 silam, sayangnya sekarang, sang penemu justru mendapati kemacetan lebih parah. Pria berjulukan Uri Levine, pengusaha asal Isreal, yang diakuinya di artikel 2018 silam.

Dia pernah mendengar temannya selalu mengeluh. Tidak suka akan kendaraan beroda empat pribadinya lah. Tidak suka kemacetan yang terus- saluran lah. 

"Mereka benci mengemudi (itu membuang waktu), dan saya membenci sesuatu yang sia- sia," ucap beliau dalam tulisnya di Forbes.

Kalau kau mau membayangkan pola pikirnya. Datanglah ke kota dan mulailah berpikir mengenai itu semua. Mulai dari gedung, jalanan, dan kendaraan yang di dalamnya. Pikirkanlah yang mana duluan akan dibangun. Faktanya pertama ialah gedung, selanjutnya kita membangun jalan, barulah ada kendaraan.

Sialnya kita memikirkan kendaraan yang terakhir. Padahal kita harusnya berpikir bagaimana kah kendaraan akan berada. Bayangkan begitu banyak kendaraan memakan tempat. Sedangkan laju dari pertumbuhan jalan tidak cukup.

Rahasia Waze Google Pengusaha Isreal

Tau kah kau bahwa Waze merupakan proyek spesial. Bermula dari cita-cita mengumpulkan data peta. Pemerintah Isreal menciptakan proyek memetakan Palestina, dan berjulukan Free Map Isreal yang sifatnya terbuka, dalam hal ini bermakdus komunitas orang akan membantu membangun ini.

Pria itu berjulukan Ehud Shabtai, programer yang mangajak banyak orang untuk mengcrowd sourcing tiba petanya. Menggunakan data dari pemerintah yang berbahasa Hebrew, yang mana semoga jadi proyek gratis, terupdate terus dan tidak komersial.

Tahun 2008, Ehud tetapkan mengkomersialkan ini, dengan mengambil nama Waze. Aplikasi yang kemudian berkembang menjadi menjadi perusahaan Waze Mobile Ltd di tahun 2009. Pada tahun 2011 penggunanya merambah ke Asia, dengan pinjaman 40 macam bahasa, mereka mulai menjual aneka iklan.

Rahasia Waze Google mendapat uang ialah: Membuat iklan berbasis lokasi pada peta mereka. Ambil rujukan toko A bertempat di Jalan B, maka dengan membayar iklan, perjuangan toko A akan sanggup terlihat di Jalan B pada Waze.

Menyuguhkan konsep animasi yang lebih kece. Membuat Waze nampak lebih eye catching dari mata pengguna. Cara lain dipakai untuk mengkomersialkan ialah kerja sama. Waze akan bekerja sama dengan kegiatan berita. Pihak televisi akan mendapat hak memakai aplikasi untuk keperluan broadcasting.

Pada 2013, proyek terbesar mencoba memetakan pristiwa, tidak hanya mengenai jalan, kemacetan, ataupun lokasi. Di sini termasuk menyangkut pristiwa atau kegiatan tertentu di jalan. Contoh paling faktual ketika ada Tour de France, yang mana sukses menjadi bukti proyek sukses.

Akuisisi Google Kepada Waze


Google membeli Waze dengan nilai $966 juta pada 2013 silam. Perusahaan Waze sendiri mempunyai 300 orang karyawan, dan mendapat untung $1,2 juta. Pembelian Google atas Waze ini malah menciptakan Komisi Perdagangan Federal Amerika, menyebut kepemilikan Waze dan Google Map yaitu monopoli.

Walaupun dengan kasus yang mengikuti Waze. Dapat dipastikan mereka sukses menciptakan platform sosial media berbasis peta. Bayangkan sebagai pengguna kita sanggup menginformasikan macet, satu pristiwa kecelakaan, dimana polisi terdekat, dan ini semua berkat editor peta yang lengkap.

Ada sekitar 300 negara melaksanakan kolaborasi inisiatif dengan Waze. Tujuannya untuk mengawasi keamanan jalanan. Ambil rujukan mendeteksi kecelakaan semenjak dini di jalan. Sayangnya, kominitas jalan menyakini banyak ikon pada peta Waze membahayakan.

Prostes lain tiba dari pihak Kepolisian Amerika, pasalnya, fitur jejak polisi di jalanan membantu kriminalitas. Ini diperkuat dari kasus penembakan yang dilakukan oleh Ismaaiyl Brinsley. pembunuhan atas dua petugas NYPD, yang mana ditemukan screenshot membuktikan dua ikon polisi.

Apakah yang dilakukan pendiri Waze selepas akuisisi Google. Nilai yang mencapai hampir $1 triliun, bagaimana kehidupan para pendiri, khususnya sosok Uri Levine. Sosok eksentrik ini mengakibatkan pernyataan menggelitik. Menurut gosip dari surat kabar, nilai yang bergotong-royong beliau terima hanya 3% dari itu.

Ya beliau dikatakan hanya mengantungi $38 juta atau 3% nilai saham. Toh uang tersebut tetap banyak jikalau dibandingkan milik kita. Dengan uang sebanyak itu Uri menentukan untuk hidup tenang. Dia tidak menentukan proposal bekerja untuk Google.

Banyak orang mendengar beliau hidup mewah, berlibur ke gunung Alphen dan bermain ski di sana. Ia menikmati hidupnya mengerjakan hobi- hobinya. Tetapi itu tidak sepenuhnya benar ibarat gosip di media. Fakta bahwa beliau seorang pecinta ski salju, dan gunung Alphen merupakan tempatnya berlibur.

Tetapi faktanya itu sudah dilakukan bahkan sebelum Waze dibeli. Dia bahkan ketika itu lima kali dalam sebulan ke sana. Hobi yang mahal tentunya bagi orang ibarat dirinya. Namun pendapatan Waze cukup untuk membuatnya melaksanakan itu banyak kali.

Bedanya ketika Waze dibeli Google ialah durasinya. Dia menginap bahkan tujuh hari selepas akuisisi oleh Google. Daripada menentukan hidup dalam kemewahan, hobinya yaitu segalanya bahkan beliau lebih menentukan membeli sepeda gunung. Bahkan itupun tidak mahal hanya $3000, dibanding sepeda yang termahal $10.000.

Apakah beliau membeli kendaraan beroda empat glamor dan rumah mewah?

Tidak, beliau malah berkata faktanya kepada Business Insider, bahwa beliau masih tinggal di rumah sewa dan tidak ada kendaraan beroda empat mewah. Ia malah menciptakan startup gres yaitu Fairfly, untuk mereka yang telah membeli tiket untuk mencari diskon, rebooking, untuk kembali menggunakan.

Bahkan sebelum dibeli Google, beliau merupakan seorang pemilik startup yaitu FeeX. Servis ini akan membantu orang menyimpan uang dari servis keuangan. "Tidak ada hal yang gila. Saya menyewa satu apartemen rental. Itu menciptakan logika inspirasi logis."

Dia bukanlah pecinta uang tetapi pekerja keras. Uri mempunyai lima orang anak: Umurnya dari 14- 25 tahun. Dua orang dewasa, yang umurnya 21 dan 25 tahun, yang juga aktif di startup. "Saya mau mereka mau sukses dan bahagia, independen dan bukan alasannya saya," ia menjelaskan hidupnya.

TerPopuler